Selasa, 21 Oktober 2008

MENTAL ARITMATIKA SEMPOA

MENTAL ARITMATIKA SEMPOA

Dalam tinjauan sejarah, bangsa Mesopotamia 5000 tahun yang lalu menggunakan kerikil yang dialurkan ketanah sebagai alat bantu hitung. Alat hitung sederhana ini menarik perhatian orang china yang kemudian mengembangkan sempoa. Ada dua macam sempoa yang beredar luas dimasyarakat, yaitu sempoa china dan sempoa modern atau yang dikenal dengan sebutan sempoa jepang. Sempoa Jepang lebih sederhana dibandingkan dengan sempoa china. Sempoa Jepang terdiri dari satu manik-manik atas yang bernilai 5 dan 4 manik-manik bawah yang bernilai 1. Sedangkan sempoa China terdiri atas 2 manik-manik atas yang masing-masing bernilai 5dan 5 manik-manik bawah yang masing-masing bernilai 1.
Mental aritmatika berasal dari kata mental yang berarti pikiran dan arithmetic yang berarti berhitung dengan pikiran saja, tidak menggunakan alat bantu hitung.
Berbeda dengan ilmu hitung (aritmatika) yang mengajarkan penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (X) dan Pembagian (:), mental aritmatika melatih pikiran untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi dengan menggunakan ilmu hitung (aritmatika). Dengan kata lain, dalam ilmu hitung, berhitung merupakan tujuan pengajaran, sedangkan dalam mental aritmatika berhitung merupakan sarana latihan dalam rangka meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Keberhasilan belajar ilmu hitung dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam berhitung, sedangkan keberhasilan belajar mental aritmatika dapat dilihat dari kecepatan siswa dalam berhitung tanpa alat bantu, baik angka sederhana maupun angka rumit. Disamping itu keberhasilan belajar mental aritmatika juga tercermin pada prestasi belajar, dimana siswa yang berhasildalam belajar mental aritmatika prestasi belajarnya juga meningkat.
Dalam pembelajarannya mental aritmatika sempoa ini diajarkan secara bertahap, sempoa direkam (abstracted) kedalam pikiran. Setelah sempoa terekam, selanjutnya anak berlatih berhitung dengan sempoa bayangan yang sudah terekam diotak.
Secara konvensional, belahan otak kanan terkait dengan unsur-unsur seni, dan dimensi imajinasi (bayangan), sedangkan belahan otak kiri terkait dengan unsur-unsur symbol, angka, logika dan matematika. Mental Aritmatika memadukan unsur angka yang dikendalikan oleh otak kiri dengan unsur imajinasi(banyangan) yang dikendalikan oleh otak kanan. Interaksi antara kedua belah otak yang dirangsang dengan latihan berhitung ini menyebabkan pikiran dapat berkembang secara optimal. Ini merupakan rahasia kecerdasan otak, baik dari sisi logika maupun sisi imajinasi yang berkembang akibat belajar Mental Aritmatika.

Manfaat Mental Aritmatika Sempoa
  • Keseimbangan otak kiri & otak kanan
Menurut Dr. Sperry otak manusia terdiri atas belahan kanan yang terkait dengan irama, dimensi, bayangan (imajinasi) dan warna. dan belahan kiri berhubungan dengan simbol, angka dan logika. belajar mental aritmatika berarti merekam sempoa didalam otak kanan (domain imajinasi) dan menggunakannya untuk berhitung yang merupakan kerja otak kiri (domai logika). Sehingga kedua belah otak bisa berkembang secara seimbang.

  • Peningkatan Kreatifitas
Secara bersamaan belajar Mental Aritmatika dapat mengembangkan intelektualitas otak kiri dan kanan. semakin sering anak berhitung secara mental, semakin baik perkembangan intelektual otak kanan yang merupakan domain kreatifitas. dengan demikian anak yang belajar Mental Aritmatika otomatis kreatifitasnya juga berkembang.
  • Peningkatan Konsentrasi
Anak yang dapat berhitung dengan angka yang rumit dengan cepat tanpa menggunakan alat bantu menandakan bahwa anak tersebut dapat berkonsentrasi dengan baik. Semakin rumit angka yang dapat dihitung semakin tinggi pula daya konsentrasinya. Oleh karena itu anak yang mahir Mental Aritmatika meningkat pula daya konsentrasinya.
  • Punya Rasa Percaya Diri
Matematika biasanya menjadi ukuran prestasi anak, semakin bagus matematikanya semakin tinggi rasa percaya dirinya dan semakin besar pula motivasinya untuk berprestasi. itulah sebabnya mengapa anak yang prestasinya bagus hampir rata-rata bagus pula matematikanya, khususnya aritmatikanya.
  • Pengembangan Diri
Siswa yang aritmatika, matematika dan prestasinya bagus dan didukung dengan kreativitas, imajinasi dan percaya diri yang tinggi merupakan anak yang tangguh tidak mudah menyerah dan selalu dapat berfikir positif sehingga mampu mengembangkan dirinya ke arah yang lebih baik. Dan itulah tujuan akhir pengajaran Mental Aritmatika yang terarah dan terpadu dengan pendidikan disekolah.

Tidak ada komentar: